Sabtu, 28 Februari 2015

Pantai Sanur



Pantai Sanur

 

Pantai Sanur merupakan salah satu tempat favorit di Bali yang menjadi tujuan wisata dari berbagai penjuru dunia. Pantai Sanur terletak di sebelah timur kota Denpasar, ibukota provinsi Bali. Pantai sanur sering disebut dengan sunrise beach atau pantai matahari terbit. Karena lokasinya berada disebelah timur pulau Bali, maka pantai sanur menjadi tempat wisata favorit yang sering digunakan untuk menikmati pemandangan terbitnya matahari.
Disepanjang pantai sanur merupakan tempat yang pas untuk melihat pemandangan cahaya matahari terbit. Apalagi saat ini sudah dibangun pondok-pondok mungil yang biasa digunakan untuk tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Jika Anda mencari camilan untuk menemani Anda, Anda tak perlu risau, karena banyak pedagang disekitar kawasan pantai sanur. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat pemandangan matahari terbit dengan berenang di pantai. Sama seperti kebanyakan pantai di Pulau Bali, Pantai Sanur juga memiliki pantai berpasir putih yang indah. 
Karena memiliki gulungan ombak yang tidak besar maka pantai sanur tidak dijadikan tempat untuk berselancar. Tapi hal ini mempunyai manfaat lain, Anda dan keluarga bisa dengan aman berenang di pantai ini. Tak jauh dari  Pantai Sanur terdapat tempat wisata menarik lainnya yang berupa objek wisata bawah laut yang sering digunakan untuk menyelam. Karena keindahan bawah laut ini lah, pantai sanur menjadi salah satu tempat wisata menarik yang patut untuk Anda kunjungi.
 
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRAtNVt6piPjoxCPki0w7mVDhJIJXsKUEqUovCt1F7uyHKI1PML1Q

Jumat, 27 Februari 2015

Jatiluwih

JATILUWIH 

http://www.berwisatadibali.com/wp-content/uploads/2012/01/jatiluwih-610x250.jpg


Jatiluwih sebagai Desa Wisata yang terletak 700 meter di atas permukaan laut merupakan salah satu objek yang terindah di Tabanan, dengan pemandanagan yang luas dan panorama sawah bertingkatnya yang memukau. Disebelah utaranya, membentang pegunungan berhutan lebat dengan udara sejuk dan bersih.

Jati Luwih termasuk salah satu obyek wisata dengan panorama yang indah. Variasi panorama sawah berundak-undak dengan latar belakang gunung berhutan lebat, dapat dikategorikan obyek wisata alam yang sama menariknya dengan Kintamani dan danau Batur.
Jati Luwih memiliki hawa sejuk karena terletak pada ketinggian 7000 meter di atas permukaan laut. Selain potensi alamnya, Jati Luwih menyimpan pula potensi budaya terutama peristiwa sejarah pembangunan sebuah pura yang ada kaitannya dengan nama kekuasaan raja Ida Dalem Waturenggong di keraton Gelgel (1460-1551).

Obyek wisata Jatiluwih terletak 48 km dari Denpasar. Lokasinya 28 Km di bagian utara kota Tabanan. Untuk dapat menikmati tour yang menyenangkan, maka tour yang biasa dikombinasikan yaitu Denpasar - Bedugul - Pertigaan Desa Pacung - Jati Luwih - Yeh Panes - Tabanan - Alas Kedaton.

Obyek wisata Jatiluwih ramai dikunjungi para wisatawan nusantara dan mancanegara yang ingin menikmati hawa sejuk dan keindahan serta hamparan sawah yang berundak. Setiap 210 hari sekali yaitu pada hari Rabu Kliwon Ugu adalah hari upacara Petoyan yang menggelar juga tarian Wali Pendet yang bersifat sakral.

Jati Luwih sebagai obyek wisata alam sesungguhnya sudah dikenal sejak kekuasaan Belanda Bali (1910-1942). Akan tetapi jalan yang menghubungkan ke obyek tersebut rusak maka tidak banyak wisatawan yang berkunjung kesana untuk menikmati panorama yang indah, sejuk dan menyegarkan.

Kondisi tidak terpelihara ini berlangsung hingga tahun 1970 dan sesudah itu berkat bantuan dana pemerintah, pembangunan infrastruktur semakin mendapat perhatian. Ternyata jalan-jalan aspal yang telah dibangun itu dapat mengangkat nama Jati Luwih menjadi obyek wisata alam bagi para pengunjung.

Rabu, 25 Februari 2015

Pantai Kuta

Pantai Kuta

http://3.bp.blogspot.com/-SVqgFH8qPmo/UYKGo3qeo5I/AAAAAAAABq4/1NihrSRYSbc/s1600/pantai-kuta-bali5.jpg


Pantai yang paling terkenal di Bali. Wisatawan yang berlibur di Bali tidak akan pernah lupa untuk berkunjung ke pantai Kuta, terutama pada saat matahari akan terbenam. Pantai Kuta merupakan salah satu tempat di Bali untuk melihat panorama terbenamnya matahari selain Pura Uluwatu, Pura Tanah Lot atau pantai Jimbaran. Dapat kita bayangkan setiap hari terutama pada sore hari pantai Kuta akan penuh dengan wisatawan domestic maupun mancanegara, menantikan matahari terbenam, berenang, atau sekedar jalan-jalan di sepanjang bibir pantai

Selasa, 24 Februari 2015

Goa Gajah

Goa Gajah

 https://infoobjek.files.wordpress.com/2013/04/goa-gajah.jpg



Pura Goa Gajah yang merupakan salah satu obyek wisata, terletak di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, merupakan pusat Kerajaan jaman Kuna yang belum dapat pengaruh dari Jawa Dwipa/ majapahit, dan salah satu situs peninggalan sejarah di bumi nusantara, sampai saat ini masih kita temukan yaitu Goa Gajah lebih tepat disebut pura, namun karena berbentuk goa, maka dinamai Goa Gajah. Jaraknya dari Denpasar Kurang lebih 26 Km. Disana ada kios-kios kesenian dan rumah makan. Mengunjungi situs bersejarah ini, pengunjung harus menapaki beberapa puluh anak tangga.

Objek wisata Goa Gajah sebuah Pura dilingkupi oleh persawahan dengan keindahan ngarai sungai Petanu . Saat liburan sekolah baik dari Bali maupun dari luar pulau banyak berkunjung ke sini. Tujuan para pelancong berkunjung ke sini selain untuk pengetahuan sejarah yang unik beserta situs purbakalanya juga pemandangan alam penuh pesona, asri dan nyaman.

Kekunaan dimiliki Pura Goa Gajah ini, bisa dilihat dari Peninggalan Purbakala. Pada pelataran Pura Goa Gajah terdapat Petirtaan Kuna 12 x 23 M2, terbagi atas tiga bilik. Bilik utara terdapat tiga buah Arca Pancuran dan bilik Selatan ada Arca Pancuran pula, sedangkan bilik tengah hanya terdapat apik arca. Sekitar goa juga terdapat kolam petirtaan dengan tujuh patung widyadara-widyadari yang sedang memegang air suci. Konon ketujuh pancuran ini sebagai perlambang tujuh sungai penting dan sangat dihormati di tanah India begitu juga kepercayaan umat Hindu Bali. Berbagai bukti-bukti sejarah yang ada di goa Gajah ini masih terawat dan ada sampai sekarang, membuktikan keseriusan pemerintah beserta warga untuk tetap menjaga kelestarian warisan budaya dari leluhur.

Kompleks goa dan tempat pemandian berada pada kawasan sebelah barat sungai Petanu. Sedangkan pada bagian sebelah timur dapat ditemukan goa alami dan jenis patung-patung Budha serta pahatan-pahatan batu tebing, sebagian besar telah jatuh di pinggiran sungai, disebabkan terjadinya bencana alam gempa bumi.

Minggu, 22 Februari 2015

Pura Goa Lawah

Para Goa Lawah

http://infokebali.com/wp-content/uploads/2012/01/Goa-Goa-Lawah.jpg


Pura Goa Lawah termasuk wilayah desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Jaraknya sekitar 10 km ke arah timur kota Klungkung atau kurang lebih 50 km dari kota Denpasar. Menempuh jarak satu setengah jam dari Bandar udara Ngurah Rai melalui by pass Prof Ida Bagus Mantra. Lokasinya juga satu jalur dengan obyek wisata Candidasa, berkisar 15 km sebelah timur pura Goa Lawah dan dan Kerta Gosa Bali.

Mengenai sejarah pura Goa Lawah, tidak diketahui pasti kapan dan siapa yang membangun pura ini. Menurut penelitian para ahli sejarah pura ini dibangun pada abad ke-11 atas gagasan dari Mpu Kuturan. Pura Goa Lawah adalah tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.

Pemandangan di pura ini sangat khas, karena sebuah goa berada di bawah pepohonan yang rindang. Di mulut goa dibangun beberapa tempat pemujaan. Di depan goa dalam areal pura juga nampak banyak tempat pemujaan. Upacara besar di pura ini dilaksanakan tiap enam bulan sekali. Pada penanggalan Bali disebut hari Anggarkasih Medangsia.

Pura ini berada di seberang pantai dan memasuki wilayah perbukitan. Sebuah pura juga dibangun di pantai ini yang disebut Pura Segara. Pura Segara merupakan pura masyarakat sekitar yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan untuk memuja Tuhan dengan sebutan Bhatara Baruna atau Dewa Laut.

Saat memasuki desa Pesinggahan menuju pura Goa Lawah, disepanjang jalan banyak terdapat warung yang menawarkan menu dari ikan laut. Seperti ikan bakar, pepes ikan, sate , sup ikan, sayur plecing, sambal mentah, sambal merah bumbu Bali, lengkap dengan nasi dan es kelapa muda. Warung – warung makanan ringan juga banyak terdapat diseberang pura. Areal parkir yang tersedia cukup luas yang berada di luar pura dan di tepi pantai. Daerah tujuan wisata ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Terutama pada saat musim liburan dan hari raya. Goa Lawah adalah salah satu lokasi wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan untuk liburan di Bali dan pura Goa Lawah Bali sangat sering di jawadwalkan sebagai salah satu objek pariwisata Bali yang terdapat dalam paket tour di Bali. Jadwal tour ke objek wisata ini biasanya di sertai dengan kunjugan ke objek pariwisata Bali yang lain, seperti Tirta Empul Bali dan Pura Ulun Danu

Sabtu, 21 Februari 2015

Danau Buyan dan Danau Tamblingan

Danau Buyan dan Danau Tamblingan 

http://id.balibalibeach.com/wp-content/uploads/2012/11/pedahu-di-danau-buyan-tamblingan.jpg


Dua buah danau yang seakan-akan merupakan danau kembar yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan  memiliki daya tarik yang cukup mempesona. Keaslian alam di kedua danau ini masih sangat dirasakan misalnya dengan tidak adanya penggunaan perahu bermotor di kedua danau ini. Masyarakat setempat menggunakan perahu-perahu kecil yang disebut “pedahu” untuk memancing. Dengan udara yang sejuk dikelilingi pegunungan yang serba hijau, suasana udara yang segar memberikan suasana yang tenang dan nyaman. Danau ini sangat ideal untuk olah rekreasi air seperti mendayung dan memancing.Terutama bagi mereka yang menyenangi alam dan rekreasi di alam kedua danau ini adalah tempatnya. Adanya kera-kera yang tidak jauh dari kedua danau ini yaitu di jalan raya sebelah danau Buyan jurusan Denpasar-Singaraja yang semakin hari semakin banyak jumlahnya, menambah daya tarik kawasan ini sebagai obyek wisata.
Danau Buyan dan Danau Tamblingan berlokasi di Kecamatan Sukasada, 21 km sebelah Selatan Kota Singaraja. Terletak di pinggir jalan Depasar Singaraja. Letaknya yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 1000 meter dari permukaan laut sehingga udara agak sejuk dan dingin pada malam hari. Sedangkan danau Tamblingan dapat dicapai melalui pertigaan ke arah Desa Munduk, Desa Gobleg dan tembus di kawasan Lovina, sepanjang jalan menyajikan suatu pemandangan danau Tamblingan secara utuh. Dari Desa Munduk dapat dicapai danau melalui jalan swadaya masyarakat. Mobil dapat mencapai pinggir danau yang masih asri, dengan kawasan hutannya yang belum tersentuh.

Selasa, 17 Februari 2015

Kebun Raya Bedugul

Kebun Raya Bedugul

 


Kebun Raya Eka Karya Bali atau yang lebih dikenal dengan Kebun Raya Bedugul adalah Kebun botani besar yang terletak di wilayah kabupaten tabanan - bali. Kebun Raya Bedugul ini adalah kebun raya yang didirikan oleh putra bangsa indonesia dan dikelola di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).Kebun Raya Bedugul ini didirikan pada tanggal 15 juli 1959. Luas Daerah kebun raya sampai saat ini adalah seluas 157,5 Hektar. 

 http://img88.imageshack.us/img88/4118/kebunrayaekakaryabedugu.jpg

Tumbuhan yang tumbuh di kebun ini sangatlah beragam, disana juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan berbagai tumbuhan yang langka.Selain sebagai pusat penelitian dan pengembangan, Kebun Raya ini juga sebagai tempat wisata yang sangat sejuk dan nyaman. Banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini untuk bersantai dan melepas penatnya setelah seharian berkeliling bali. Lokasi Kebun Raya Bedugul ini sangat dekat dengan Danau Beratan. Hanya berkisar 300 meter dari danau beratan sehingga wisatawan sehabis dari danau beratan langsung menuju ke kebun raya bedugul ini

Minggu, 15 Februari 2015

Kintamani

Kintamani

http://cdn2.rentalmobilbali.net/wp-content/uploads/2011/08/pemandangan-gunung-batur.jpg

Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai obyek wisata andalan Kabupaten Bangli. Konon menurut cerita dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur merupakan puncak dari Gunung Mahameru yang dipindahkan Batara Pasupati untuik dijadikan Sthana Betari Danuh (istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu, seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke Batur menghaturkan Suwinih untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang mereka. Dengan menghantarkan suminih ini maka kawasan gunung Batur menjadi daerah yang subur.
Daerah yang dapat ditonjolkan sebagai obyek wisata adalah kawah, kaldera dan danau. Terdapat aliran air dalam tanah yang mengalirkan air Danau Batur, yang muncul menjadi mata air di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai "Tirta Suci"
Wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur adalah Trunyan. Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama Hindu seperti umumnya masyarakat Bali, mereka menyatakan bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan kerajaan Majapahit. Di sebelah utara Trunyan terdapat kuban, sebuah tempat makam desa, namun jenazah tidak dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah dilakukan upacara kematian yang rumit. Tempat pemakamanan ini dipenuhi oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita menemukan mayat yang masih baru.

Sabtu, 14 Februari 2015

Danau Beratan Bedugul

Danau Beratan Bedugul

http://infokebali.com/wp-content/uploads/2011/11/Danau-Beratan-Bedugul.jpg 



Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup istimewa.

Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.

Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.

 

Kamis, 12 Februari 2015

Taman Ayun

Taman ayun

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRzCz1dat5KxK5n6A4I_kd31GwCL8YUX3QUhh-5JhJJcFgkLaSuyg

Objek wisata Pura Taman Ayun adalah merupakan pura Ibu (Paibon) bagi Kerajaan Mengwi, Bali. Dikelilingi kolam ikan sehingga pada saat berada di tempat ini seolah-olah berada tengah danau, dibangun pada abad 17 (konon dibangun tahun 1634) oleh raja pertama Kerajaan Mengwi Tjokerda Sakti Blambangan dengan arsitek yang berasal dari cina. Awalnya pura ini didirikan karena pura-pura tempat peribadatan umat saat itu tersedia, jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau oleh masyarakat Mengwi.
Letak Pura Taman Ayun adalah di Desa Mengwi Kabupaten Badung, Bali, kira-kira terletak 18 Kilometer arah Utara Kuta. Terlihat keindahan arsitektur dan keagungan peninggalan sejarah ini. Aspek seni, unik, magis serta unsur nilai sejarah membuat pura ini banyak dikunjungi oleh para pelancong yang sedang melakukan perjalanan tour.
Pura ini sempat hancur karena Gempa Bumi hebat, saat tersebut terjadi pada tahun 1917 . Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937, dan Pada tahun 1949 dilaksanakan perbaikan terhadap kori agung, gapura, candi bentar, ditambah pembuatan wantilan cukup luas. Candi bentar juga tugu tingginya mencapai 16 meter di halaman bagian dalam pura tersebut dibangun sesuai arsitektur Jawa, sedangkan tugu candi kecil berupa tempat duduk dari batu berjumlah 64 buah merupakan tugu peninggalan leluhur jaman megalitikum untuk mengenang para ksatria yang gugur dalam medan perang.

Selasa, 10 Februari 2015

Tanah Lot



Tanah Lot

Hasil gambar untuk tanah lot

 

Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.

Sejarah

TanahLot 2014.JPG
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Senin, 09 Februari 2015

air terjun Tegenungan Gianyar




 Air Terjun Tegenungan 

air terjun tegenungan

Objek wisata Ubud, sangat terkenal ke mancanegara yang membuat Ubud tidak pernah sepi akan kunjungan wisatawan. Ubud sangat terkenal akan tempat wisata kesenian, budaya, sejarah dan alamnya yang masih asri.
Tentunya bagi anda yang pernah berlibur sebelumnya ke Ubud, pastinya ingin mencari alternatif tepat wisata lain yang berbeda, tidak hanya berkunjung ke museum, melihat relief sejarah atau menonton tari-tarian traditional khas Bali seperti tari Barong Ubud.
Selain sejarah, seni dan budaya, objek wisata Ubud juga sangat terkenal akan wisata alam, seperti trekking di bukit Campuhan, wisata Ayung rafting Ubud.
Jika anda menyukai wisata petualangan di alam, maka Ubud salah satu tempat terbaik untuk wisata alam. Di Ubud terdapat banyak perusahaan penyedia jasa wisata petualangan yang berstandar international, seperti Sobek rafting Ubud.
Wisata bersepeda ke daerah pedesaan sambil melihat pemandangan sawah, juga dapat anda lakukan di obyek wisata Ubud. Dihalaman ini, kami secara khusus menuliskan untuk anda, informasi objek wisata air terjun Tegenungan Gianyar.

Air Terjun Blahmantung

Air Terjun Blahmantung

Air Terjun Blahmantung atau juga dikenal dengan nama Air Terjun Pupuan berketinggian sekitar 50 m.  Air Terjun ini letaknya tersembunyi di antara tebing-tebing yang tinggi di tengah perkebunan kopi yang jauh dari perkampungan penduduk.  Suasana di sekitar Air Terjun Blahmantung masih benar-benar alami. Tidak ada bangunan apapun di sekiitar air terjun selain pura dan gazebo yang kondisinya sudah memprihatinkan.

Sebenarnya ada tiga buah air terjun di kawasan ini.  Air terjun pertama (yang lebih tinggi), letaknya di dekat sebuah pura, dengan ketinggian sekitar 50 meter. Air terjun kedua yang lebih kecil, letaknya di bawah air terjun pertama, dan terpisah jarak sekitar 200 meter. Untuk menuju air terjun kedua harus menyusuri sungai ke arah bawah.  Air terjun kedua ini hanya dapat dilihat dari atas saja karena untuk melihat dari depan/bawah belum ada akses jalan menuju kesana.

Sedangkan untuk air terjun ketiga, akses jalannya agak berbeda dengan kedua air terjun di atas. Untuk mencapainya dari pertigaan (jika belok ke kiri mengikuti jembatan miring akan tiba di air terjun pertama dan kedua) dengan mengambil arah yang lurus (tidak melewati jembatan miring) sejauh beberapa meter dari jembatan tersebut.  Selanjutnya belok kiri, menyusuri jalan setapak di samping sebuah anak sungai (kanal) hingga tiba di Bendungan Irigasi Sabah Hulu.  Air terjun ketiga ini berada di seberang bendungan tersebut.  Sayangnya, air terjun ini tertutup pepohonan dan semak-semak yang rimbun, sehingga tidak bisa kelihatan semuanya.  Bila terlihat semua, air terjun ini tidak kalah indahnya dengan air terjun pertama.

Minggu, 08 Februari 2015

Tirta Empul

Tirta Empul 

Pura Tirta Empul sebagai peninggalan Kerajaan di Bali, salah satu dari beberapa peninggalan purbakala yang menarik untuk disaksikan dan diketahui di desa ini. Disebelah Barat Pura tersebut pada ketinggian adalah Istana Presiden yang dibangun pada pemerintahan Presiden Soekarno.
Mengenai nama pura ini kemungkinan besar diambil dari nama mata air yang terdapat didalam pura ini yang bernama Tirta Empul seperti yang telah disebutkan diatas. Secara etimologi bahwa Tirta Empul artinya air yang menyembur keluar dari tanah. Maka Tirta Empul artinya adalah air suci yang menyembur keluar dari tanah.
Air Tirta Empul mengalir ke sungai Pakerisan. Sepanjang aliran sungai ini terdapat beberapa peninggalan purbakala. Pendirian pura ini diperkirakan pada tahun 960 A.D. pada jaman Raja Chandra Bhayasingha dari Dinasti Warmadewa. Seperti biasa pura – pura di Bali, pura ini dibagi atas Tiga bagian yang merupakan Jaba Pura (HaLaman Muka), Jaba Tengah (Halaman Tengah) dan Jeroan (Halaman Dalam).
Pada Jaba Tengah terdapat 2 (dua) buah kolam persegi empat panjang dan kolam tersebut mempunyai 30 buah pancuran yang berderet dari Timur ke Barat menghadap ke Selatan. Masing – masing pancuran itu menurut tradisi mempunyai nama tersendiri diantaranya pancuran Pengelukatan, Pebersihan, Sudamala dan Pancuran Cetik (Racun).
Pancuran Cetik dan nama Tirta Empul ada hubungannya dengan mitologi yaitu pertempuran Mayadenawa Raja Batu Anyar (Bedahulu) dengan Bhatara Indra.
Dalam mitologi itu diceritakan bahwa Raja Mayadenawa bersikap sewenang – wenang dan tidak mengijinkan rakyat untuk melaksanakan upacara – upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Setelah perbuatan itu diketahui oleh Para Dewa, maka para dewa yang dikepalai oleh Bhatara Indra menyerang Mayadenawa.
Akhirnya Mayadenawa dapat dikalahkan dan melarikan diri sampailah disebelah Utara Desa Tampak siring.
Akibatnya kesaktiannya Mayadenawa menciptakan sebuah mata air Cetik (Racun) yang mengakibatkan banyaknya para laskar Bhatara Indra yang gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan memancarkan air keluar dari tanah (Tirta Empul) dan air Suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sedia kala.

 

Museum Antonio Blanco

Museum Antonio Blanco

 

Museum ini berada di rumah Don Antonio Blanco di Ubud. Tempatnya tepat diatas sungai Campuhan di daerah perbukitan yang sejuk dan tenang. Don Antonio Blanco bukan hanya seorang pelukis, dia adalah seniman serba bisa. Lahir di Spanyol tahun 1911, dia pernah menjadi aktor Hollywood, juga suka membuat puisi-puisi yg dipadukan dengan unsur seni rupa lainnya. Yang tidak bisa ditiru dari seorang Don Antonio Blanco adalah kemampuannya dalam menggambarkan keindahan perempuan. Semua lukisan Blanco bertemakan keindahan perempuan. Berbeda dengan pornografi, lukisan Blanco diakui sebagai seni kelas tinggi
Cukup dengan membayar tiket masuk Rp.20.000.- per orang, pengunjung akan dipandu seorang staff untuk melihat museum berlantai dua, tempat lukisan asli Don Antonio Blanco dipamerkan. Selain itu, pengunjung bisa melihat studio tempat Don Antonio Blanco melukis yang sekarang dipakai oleh anaknya, Mario Blanco. Di Museum Rennaisance Don Antonio Blanco juga disediakan souvenir yang bisa dibeli berupa foto lukisan asli Antonio Blanco yg ditempel diatas selembar kertas dan ditandatangani oleh Mario Blanco.
Untuk kenyamanan pengunjung, pihak museum menyediakan beberapa fasilitas pendukung yaitu: taman burung, teater mini, galeri, toko souvenir, restaurant, toilet serta area parkir yang memadai

 

Sabtu, 07 Februari 2015

Tirta Gangga

Tirta Gangga

 

Taman air ini dibangun pada tahun 1948 atas prakarsa Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. Arsitektur taman air ini merupakan gabungan dari arsitektur gaya Bali dan Cina. Sebelum dibangun menjadi taman air, sumber air telah berada di sana sebelumnya, yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar akan air namun diyakini juga sebagai air suci untuk memurnikan setiap energi buruk di sekitar daerah tersebut.
Tirta berarti air yang diberkati dan diambil dari nama sungai Gangga di India. Air dari mata air Tirtaganga dianggap sebagai air suci oleh umat Hindu di Bali. Air ini digunakan untuk upacara keagamaan di Pura-Pura di daerah tersebut sampai saat ini. Mata air ini diperlukan untuk upacara yang diselenggarakan oleh Pura-Pura di sekitar Tirtagangga yang dapat dicapai dengan berjalan kaki.
Memasuki satu taman dapat dilihat bahwa terdapat sebuah kolam di sisi kanan yang dihiasi oleh bebatuan dekoratif yang diletakkan di sekitar kolam, sementara yang lainnya berfungsi sebagai jembatan. Patung dewa dan dewi berdiri anggun di tengah-tengah kolam air yang dingin. Ikan mas berenang di kolam air, sisik mereka bersinar seperti cahaya matahari yang terpantul ke dalam air. Bagian ini adalah tingkat Swah. Pada tingkat ini, di mana selain dua kolam hias, terdapat pula kolam renang di mana penduduk lokal atau pengunjung dapat menikmati berenang pada mata air yang dingin.
Luas taman air adalah 1,2 ha, terdiri dari tiga tingkatan tanah membentang dari timur ke barat. Di tingkat menengah, tingkat Bwah, terdapat sebelah buah air mancur Nawa Sanga berdiri elegan. Dan di tingkat Bhur, di sisi kiri jalan, lurus dari pintu masuk di sebelah barat terdapat kolam besar dengan sebuah pulau di tengah-tengahnya.
Sumber air ini menghasilkan air murni yang sangat besar. Salah satu dari ketiga aliran air ini digunakan untuk menyediakan air minum bagi kota Amlapura. Beberapa dialirkan ke kolam renang bagian atas melalui pipa bawah tanah, sementara yang lainnya masuk ke dalam kolam renang yang lebih rendah dan untuk mengairi sawah yang mengelilingi taman air ini.
Tempat ini sangat bagus untuk membebaskan diri dari cuaca panas karena cuaca di daerah ini cukup panas. Berjalan-jalan santai atau mencelupkan kaki anda ke dalam air dingin sangat menyenangkan, atau mengambil beberapa foto dari pemandangan-pemandangan yang indah.

Sejarah 

Tirta Gangga secara harfiah berarti air dari Sungai Gangga yang merupakan penghormatan kepada masyarakat Hindu Bali. Nama ini mengacu pada istana air yang dibangun pada tahun 1948 oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung. Namun, nama ini juga digunakan untuk merujuk pada wilayah yang meliputi istana air beserta daerah pedesaan yang subur di sekitarnya. Istana Air Tirta Gangga berupa labirin kolam dan air mancur yang dikelilingi oleh taman yang rimbun serta patung-patung. Kompleks seluas satu hektar ini dibangun pada tahun 1946 oleh almarhum Raja Karangasem tetapi hampir hancur seluruhnya akibat letusan Gunung Agung pada tahun 1963. Kemudian dibangun kembali dan dipulihkan. Daerah di sekitar Tirta Gangga terkenal dengan teras-teras sawahnya.